- Pengertian kalimat Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kalimat berarti; 1 kesatuan ujar yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; 2 perkataan; 3 Ling Satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Sedang dalam id.wikipedia.org, kalimat adalah satuan linguistik yang terkecil yang bisa berdiri sendiri.
- a. KataDalam kamus besar bahasa Indonesia, kata berarti; 1 unsur bahasa yg diucapkan atau dituliskan yg merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yg dapat digunakan dalam berbahasa; 2 ujar; bicara; 3 Ling a morfem atau kombinasi morfem yg oleh bahasawan dianggap sbg satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas; b satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (missal: batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (missal: pejuang, pancasila, mahakuasa);b. FrasaDalam kamus besar bahasa Indonesia, frasa berarti; Ling gabungan dua kata atau lebih yg bersifat nonpredikatif (missal: gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif); sedang dalam id.wikipedia.org frasa diartikan sebagai satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat Frase adalah kumpulan kata nonpredikatif. Artinya frase tidak memiliki predikat dalam strukturnya.c. KlausaDalam kamus besar bahasa Indonesia, kalusa berarti; Ling satuan gramatikal yg berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat. Sedangkan id.wikipedia.org mengartikan kalusa sebagai sekumpulan kata yang terdiri dari subjek dan predikat walau dalam beberapa bahasa dan beberapa jenis klausa, subjek dari klausa mungkin tidak tampak secara eksplisit dan hal ini khususnya umum dalam Bahasa bersubyek nol.
- a. Kalimat TunggalKalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.Kalimat tunggal Susunan Pola KalimatS-P : Ayah merokokS-P-O : Adik minum susuS-P-O-K : Ibu menyimpan uang di dalam lacib. Kalimat MajemukKalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:1) Sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang sudah ada.Misalnya: Anak itu membaca puisi. (kalimat tunggal)Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi. (subjek pada kalimat pertama diperluas)2) Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat. Misalnya: Susi menulis surat (kalimat tunggal I) Bapak membaca koran (kalimat tunggal II) Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.1) Kalimat majemuk setaraKalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara pola-pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri atas:a. Kalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata tugas: dan, serta, lagipula, dan sebagainya. Misalnya: Sisca anak yang baik lagi pula sangat pandai.b. Kalimat majemuk serta memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik, maupun. Misalnya: Bapak minum teh atau Bapak makan nasi.c. Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi, melainkan. Misalnya: Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat pemalas.2) Kalimat majemuk bertingkatKalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya:a) Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati subjek.Misalnya: Diakuinya hal ituP SDiakuinya bahwa ia yang memukul anak itu.anak kalimat pengganti subjekb) Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat.Misalnya: Katanya begituKatanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan gelas itu.anak kalimat pengganti predikatc) Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek.Misalnya: Mereka sudah mengetahui hal itu.S P OMereka sudah mengetahui bahwa saya yang mengambilnya.anak kalimat pengganti objekd) Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan.Misalnya: Ayah pulang malam hariS P KAyah pulang ketika kami makan malam.anak kalimat pengganti keterangan3) Kalimat majemuk campuranKalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.Misalnya: Ketika ia duduk minum-minum, datang seorang pemuda berpakaian bagus, dan menggunakan kendaraan roda empat.Ketika ia duduk minum-minumpola atasandatang seorang pemuda berpakaian baguspola bawahan Idatang menggunakan kendaraan roda empatpola bawahan IIc. Kalimat Inti, Luas, dan Transformasi1) Kalimat intiKalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat.Ciri-ciri kalimat inti:1) Hanya terdiri atas dua kata2) Kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat3) Tata urutannya adalah subjek mendahului predikat4) Intonasinya adalah intonasi ”berita yang netral”. Artinya: tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya..Contoh kalimat Inti. Contoh: Adik menangis.2) Kalimat luasKalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih.Kalimat Luas. Contoh: Radha, Arief, Shinta, Mamas, dan Mila sedang belajar dengan serius, sewaktu pelajaran matematika.3) Kalimat transformasiKalimat transformasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas keempat syarat di atas yang berarti mencakup juga kalimat luas. Namun, kalimat transformasi belum tentu kalimat luas.Contoh kalimat transformasi:i) Dengan penambahan jumlah kata tanpa menambah jumlah inti, sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis tersedu-sedu kemarin pagi.ii) Dengan penambahan jumlah inti sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis dan merengek kepada ayah untuk dibelikan komputer.iii) Dengan perubahan kata urut kata. Contoh: Menangis adik.iv) Dengan perubahan intonasi. Contoh: Adik menangis?d. Kalimat Mayor dan Minor1) Kalimat mayorKalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.Contoh: - Amir mengambil buku itu.- Arif ada di laboratorium.- Kiki pergi ke Bandung.- Ibu segera pergi ke rumah sakit menengok paman, tetapi ayah menunggu kami di rumah Rati karena kami masih berada di sekolah.2) Kalimat MinorKalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.Contoh: Diam!Sudah siap?Pergi!Yang baru!Kalimat-kalimat di atas mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.Contoh: Amir mengambil.Arif ada.Kiki pergiIbu berangkat-ayah menunggu.Karena terdapat dua inti, kalimat tersebut disebut kalimat mayor.e. Kalimat EfektifKalimat efektif adalah kalimat berisikan gagasan pembicara atau penulis secara singka, jelas, dan tepat.Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.Kalimat Tidak EfektifKalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.Sebab-Sebab Ketidakefektifan Kalimat1) kontaminasi= merancukan 2 struktur benar 1 struktur salahcontoh:a) diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)b) memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)c) sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)d) saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)e) Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas seni (salah)2) pleonasme= berlebihan, tumpang tindihcontoh :a) para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)b) para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)c) banyak siswa-siswa (banyak siswa)d) saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)e) agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)f) disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)3) tidak memiliki subjekcontoh:a) Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)b) Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??c) Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)4) adanya kata depan yang tidak perlucontoh:a) Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.b) Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.c) Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.5) salah nalarcontoh:a) waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)b) Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)c) Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)d) Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)e) Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)f) Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)g) Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa)6) kesalahan pembentukan katacontoh:a) mengenyampingkan seharusnya mengesampingkanb) menyetop seharusnya menstopc) mensoal seharusnya menyoald) ilmiawan seharusnya ilmuwane) sejarawan seharusnya ahli sejarah7) pengaruh bahasa asingcontoh:a) Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat)b) Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)c) Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)8) pengaruh bahasa daerahcontoh:a) … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)b) … oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)c) angan-jangan … (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment